Minggu, 01 Desember 2013

penghujung Novemberku ! ;)


hey kamu si tukang galau...


belasan bulan yang lalu sejak kita memutuskan untuk menjalani semuanya sendiri, sejak aku dan kamu tidak lagi menjadi 'kita', sejak kontak panggilan sayang itu berubah menjadi nama biasa, oh atau bahkan kita saling menghapus kontaknya? entahlah, sejak malam itu semuanya berubah ! . tidak ada lagi misscalled yang tertera dilayar handphone saat mata masih setengah terpejam, tiada lagi ucapan 'selamat pagi' dengan emote kiss dan hug yang membangunkan energi di pagi hari, tidak ada lagi yang mengingatkan waktunya makan, tidak ada lagi yang membangun semangat saat tubuh ini sudah lelah menggerakkan otot dan otaknya, dan tidak ada lagi ucapan 'selamat malam, selamat tidur, semoga mimpi indah, aku sayang kamu' dengan penuh emote kiss dan hug. sejak itu, tidak ada !


sayang, rasanya aku terlalu munafik jika aku tidak merindukan semuanya, aku rindu, bahkan aku terlalu rindu jika melewati jalanjalan yang pernah kita lalui bersama, aku rindu ketika melihat fotofoto yang menyelip pada album facebook-ku saat aku iseng memflashbacknya, aku juga rindu saat perhatian-perhatian kecilmu membuatku geli karenanya, bahkan aku rindu tempat makan yang sering kita kunjungi, aku juga rindu akan pertengkaran-pertengkaran kecil itu yang membuat kita diam sejenak lalu tertawa bersama kembali, aku lebih rindu dengan halhal konyol yang kita lakukan bersama.


sayang, kamu sering berkata, kan, bahwa banyak saksi bisu selama hubungan kita berjalan, bahkan merekapun tidak bisa menjelaskannya satu per satu. mereka tidak lupa, andai saja mereka bisa berbicara dan menceritakan itu kembali kepada kita, ah rasanya aku akan mendengarkannya dengan sangat saksama.


sayang, beberapa hari setelah hari menyakitkan itu, ada suatu kejadian yang sampai detik inipun masih kamu ingat segala katakatanya, katakata seseorang yang membuatmu dendam akan itu, katakata dari mulut seseorang yang mengenalkanmu denganku, seseorang yang baru membencimu saat kita sedang menjalani hubungan itu, seseorang yang memuntahkan katakatanya saat kamu baru benarbenar berpisah denganku. terlalu jahat memang katakata yang keluar dari mulutnya bagimu, entah kenapa hingga saat ini kalian tidak ada yang saling minta maaf ataupun memaafkan, tatapan benci saat beberapa bulan lalu aku mempertemukan kalian, ah rasanya sulit membangun kembali masamasa dimana aku, kamu, dan dia sering bermain bersama, terlalu sulit untuk kalian yang samasama berego tinggi.


sayang, sebulan lebih setelah kejadian itu, aku mendengar bahwa kamu sudah mendapat penggantiku, bukan? wanita itu  teman-smpnya sahabatku yaa, oh iya aku bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, saat aku dan sahabatku melewati kalian yang sedang asyiknya bercanda lalu langsung terdiam saat melihat kami. dunia ini sempit, sayang !


sebulan setelahnya, selagi aku berada di dalam mobil yang letaknya beberapa meter dihadapanmu, mata kita saling bertatapan, terhalang kaca mobil, dan aku hanya bisa tediam saat seisi mobil ngecengin aku. sepulangnya, aku mendapat sms dari kawanmu bahwa kau meminta nomor handphone-ku, tanpa persetujuan dari aku pun, ternyata kamu langsung sms aku, berbasabasi menanyakan kabar, hingga kamu bercerita bahwa hubunganmu dengan player itu sudah berakhir.


seminggu setelahnya, kamu memintaku untuk mellihat pertandingan futsal-mu, aku mengiyakannya padahal di hari itu pacarku sedang sakit dan memintaku menjenguknya, aku menolaknya, tapi aku malah melihat kamu bertanding tanpa sepengetahuannya, tega ya ! . seminggu setelah hari itu, dia kerumahku hanya untuk mengucap happy anniversary dan memberiku boneka smiley, lalu pulang. keesokan harinya aku malah mendiamkannya hingga duahari, dan putus.


sayang, lagilagi aku mendengar kamu mendapat pengganti lain saat beberapa hari lalu setelahnya kita bercengkerama dan tertawa bersama. dia, dia orang yang kukenal saat dia hampir menghancurkan hubungan kita dulu. beberpa hari lalu itu, saat aku disana, memintamu untuk menemaniku sebentar, kamu mengiyakan sambil terpaku pada layar handphonemu, lalu berbalik badan dengan nada jutek, dan pergi. keesokan harinya, kamu tibatiba mengirim sms yang isinya sungguh mengagetkan sekaligus menyakitkan, sampai aku tidak sadar berlari menaiki anak tangga dan menuju kelas sambil membawa laptop dengan airmata yang menetes hingga keujung bibir. penasaran asal katakata yang kamu ucap, aku membuka akun facebookmu, dan oh, ternyata karena anak bocah besar penghancur itu. sejak hari itu, aku putuskan untuk mendelete contactmu dan memblokir akun facebookmu 'lagi'.


 seminggu kemudian, saat acara sumpah pemuda berlangsung, semuanya baikbaik saja hingga moodku berubah menjadi badmood saat bocah itu tiba bersama temannya. sialnya, aku melihat kalian duduk dan bercengkerama dengan tawa. lalu ibumu memegang tanganku dan memintaku duduk bersama kau dan bocahmu itu, oh betapa bodohnya jika aku mengiyakannya ! kemudian, aku memutuskan untuk pulang saat acara belum selesai.


sebulan berlalu, dan aku mendengar kau mendapat pengganti si bocah itu, oh sayang, lagilagi wanita tomket saat hubungan kita dulu, betapa dunia memang terlalu sempit bagimu yaa, dan ternyata sempit juga bagiku, karna ia adalah temannya gebetanku saat itu. hm satu atau dua bulan setelahnya, aku melihat profile picturemu dengan wanita berkerudung itu, oh sayang betapa bahagianya aku saat kau memutuskan untuk berpacaran dengan orangorang yang bukan berada disekitarku, tapi lagilagi dunia ini memang sempit, beberapa temanku mengenalnya, dan bahkan kamu bilang wanita itu yang merobek fotoku dikamarmu, bukan? oh tidak apa selagi dia memang sangat cemburu dengan hal itu, dan nyatanya hubungan kalian berakhir juga, bukan?


lalu setelah akhir ceritamu dengan wanita berkerudung itu, aku tidak pernah mendengar kabar apapun lagi tentangmu. oh, iya, kau ingat saat kita berbuka puasa bersama dan kau berkunjung kerumah saudaraku, dan akupun sebaliknya. sejak itu, aku memutuskan untuk mendelconmu 'lagi'.


hingga akhirnya, beberapa bulan yang lalu aku mendengar kabar bahwa kamu mendapat wanita berkerudung 'lagi'. lagi, lagi, dan lagi dunia sangat sempit, ia merupakan temannya sahabatku dan aku merupakan teman sahabatnya. beberapa hari yang lalu, saat kamu bilang kamu sudah tidak bersamanya, kamu bilang, kamu telah mengorbankan segalanya untuknya walaupun baru satu bulan hubungan kalian, tidak ada gurat kekecewaan pada mimik wajahmu, tapi kekesalan. oh sayang, apa dunia memang tidak mengizinkan kau berkutat jauhjauh dari hidupku?


sayang, kamu bilang, cara mereka pergi dari hidupmu bisa membuatmu melupakan mereka, tapi bagaimana denganku? kamu bilang, kamu masih jelas mengingat semuanya, kamu bilang kamu tahu segalanya tentang aku dan akupun sebaliknya. bahkan hal gila yang telah kau rencanakan pada masa depan kita, oh sayang, itu membuat mataku terpaksa melotot dihadapanmu. sayang, sedekat apapun hubungan kita, bukankah kita pernah saling berjanji untuk tidak menjalin hubungan 'kembali'? kita hanyalah masalalu, sayang. lagi lagi kamu memflashback semuanya, kalau diteruskan hingga saat ini, hampir duatahun hubungan yang kita jalani, tapi itu hanya 'pengandaian'.

sayang, masih jelas gurat wajahmu saat kau mengatakan semuanya, masih jelas sisa tawamu saat kau menceritakan semuanya, dan masih sangat jelas senyum yang selalu kau selipkan dibalik tiap kalimatmu. sayang, kalau boleh jujur, sejak beberapa bulan lalu aku sudah tidak pernah cemburu saat aku mendengar kabar kau telah menggandeng wanita lain. aku sadar, ini kehidupan kita, sayang, oh, iya, bukan kita, tapi 'aku' dan 'kamu'.


aku tidak pernah mengubah status 'available' ku dengan 'in a relationship' semenjak hubungan kita berakhir. aku enggan mengubahnya walaupun lelakilelaki itu memintaku mengubahnya, tapi aku enggan, sayang. disaat kamu bangga karena selalu mengubah status 'in a relationship' mu dengan wanita lain, aku enggan, bukannya aku tidak bangga karna menjalani hubungan dengan mereka, bukan ! tapi aku malu semenjak aku mengubah status 'available' itu. berbulanbulan kita mengumbar status 'in a relationship' dan tibatiba aku terlalu malu menyadari semuanya telah berakhir. semenjak itu, aku terlalu enggan dan memutuskan untuk tidak mengubah status itu lagi.


sayang, hubungan berteman kita yang terlalu tahu ini membuatku semakin khawatir akan kedepannya, terutama dengan rencanamu itu, sayang. aku nyaman dengan semua ini, tapi kenyamanan ini membuatku takut akan perasaan yang sudah padam itu, sayang. berkali kali aku mencoba membuatmu menjauh dariku, berkali kali aku meng-auto reject telponmu, berkali kali aku memblokir nomormu untuk tidak masuk kedalam inboxku, berkali kali aku menghapus namamu dalam list contact ku, PERCUMA ! AKU TERLALU TAHU ! bahkan aku sering membuatmu kesal dengan perbuatanku, memakai topeng, dan berkata palsu, tapi PERCUMA ! KAMU TERLALU TAHU !


sayang, kadang aku kesal dengan semua keterlalutahuanku dan keterlalutahuanmu ini, tapi lagilagi aku merindukannya. entah sampai kapan aku bisa bertahan dengan ini semua, bertahan dengan rutinitas itu, rutinitas yang bertemu-lostcontact-rindu-bertemu-lostcontact-rindu-bertemu.. ah entahlah, entah sampai kapan pertemuan kita nanti tidak akan berujung rindu. sayang, aku pikir kau juga mencobanya, ya aku harap begitu. penghujung november yang indah, bukan? terimakasih, sayang, atas waktumu kemarin, aku harap tiada lagi desember ceria bagi kita, tapi aku harap desember ceria bagiku dengan ceritaku, desember ceria bagimu dengan ceritamu, ya aku harap begitu. sampai jumpa. aku rindu kamu.


untuk kamu, lelaki yang terlalu tahu tentang aku